Proses menua dan menjadi lansia merupakan proses alami dan tidak dapat dihindari yang disertai dengan penurunan kondisi fisik, psikologis, dan sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Kelompok Lanjut Usia (Lansia) menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO):
Tugas perkembangan lansia (Havighurst)
Proses perubahan psikologi lansia dan penyebab permasalahan psikologis
Kesehatan jiwa pada lansia menyebabkan suatu keadaan ketergantungan pada orang lain, namun sebagian besar masyarakat atau para lansia kurang menyadari gejala-gejala gangguan psikologis yang dialami.
Penyebab permasalahan psikologis lansia:
- Masalah kesehatan
- Kesepian (empty nest syndrome)
- Tidak memiliki tujuan hidup
- Takut kematian
- Duka cita akibat kehilangan orang yang dicintai
- Dianggap tidak mandiri karena keluarga atau orang terdekat memperlakukan seperti anak kecil
Permasalahan kesehatan jiwa yang bisa terjadi pada lansia
Kesehatan jiwa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses penuaan.
- Stres
- Depresi -> disebabkan mood yang buruk, berkurangnya tenaga, rasa rendah diri, putus asa.
- Gangguan kecemasan -> disebabkan karena faktor penuaan atau akibat penyakit fisik yang diderita.
- Gangguan tidur -> tidak mendapatkan tidur yang berkualitas (sering terbangun tengah malam dan bangun lebih cepat dari biasanya).
- Demensia -> penurunan memori, pemikiran, perilaku, dan kemampuan melakukan aktivitas harian.
- Delirium -> kondisi darurat medis berupa rasa bingung, gelisah, dan cemas yang parah dan terjadi secara tiba-tiba.
- Skizofrenia -> tanda-tanda awal gangguan ini sudah dialami sejak masih muda dan terus berlanjut menjadi kronis menginjak usia senja,
yang ditandai emosi tidak stabil, merasa cemas, dan halusinasi.
Peran keluarga dan orang terdekat dalam menyikapi perubahan psikologis lansia