Call Center

0341-561666

Whatsapp

081216207426

Proses menua dan menjadi lansia merupakan proses alami dan tidak dapat dihindari yang disertai dengan penurunan kondisi fisik, psikologis, dan sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Kelompok Lanjut Usia (Lansia) menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO):

  • Lanjut Usia (Elderly): 60 – 74 tahun
  • Lanjut Usia Tua (Old): 75 – 90 tahun
  • Usia sangat tua (Very Old): ≥90 tahun

Tugas perkembangan lansia (Havighurst)

  1. Pemantapan dalam pengalaman nilai religious
  2. Penyesuaian diri dengan penurunan kemampuan fisik dan kesehatan
  3. Penyesuaian diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan
  4. Penyesuaian diri dengan kematian pasangan hidup
  5. Membentuk hubungan sosial dengan orang yang seusia
  6. Pemantapan hubungan lebih harmonis dengan anggota keluarga (anak, menantu, cucu)

Proses perubahan psikologi lansia dan penyebab permasalahan psikologis

Kesehatan jiwa pada lansia menyebabkan suatu keadaan ketergantungan pada orang lain, namun sebagian besar masyarakat atau para lansia kurang menyadari gejala-gejala gangguan psikologis yang dialami.

Penyebab permasalahan psikologis lansia:

        - Masalah kesehatan

        - Kesepian (empty nest syndrome)

        - Tidak memiliki tujuan hidup

        - Takut kematian

        - Duka cita akibat kehilangan orang yang dicintai

        - Dianggap tidak mandiri karena keluarga atau orang terdekat memperlakukan seperti anak kecil

 

Permasalahan kesehatan jiwa yang bisa terjadi pada lansia

Kesehatan jiwa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam proses penuaan.

        - Stres

        - Depresi -> disebabkan mood yang buruk, berkurangnya tenaga, rasa rendah diri, putus asa.

        - Gangguan kecemasan -> disebabkan karena faktor penuaan atau akibat penyakit fisik yang diderita.

        - Gangguan tidur -> tidak mendapatkan tidur yang berkualitas (sering terbangun tengah malam dan bangun lebih cepat dari biasanya).

        - Demensia -> penurunan memori, pemikiran, perilaku, dan kemampuan melakukan aktivitas harian.

        - Delirium -> kondisi darurat medis berupa rasa bingung, gelisah, dan cemas yang parah dan terjadi secara tiba-tiba.

        - Skizofrenia -> tanda-tanda awal gangguan ini sudah dialami sejak masih muda dan terus berlanjut menjadi kronis menginjak usia senja,

           yang ditandai emosi tidak stabil, merasa cemas, dan halusinasi.

 

Peran keluarga dan orang terdekat dalam menyikapi perubahan psikologis lansia

  1. Menyediakan waktu untuk mengajak lansia berbicara dari hati ke hati sehingga lansia tidak merasa kesepian dan mengungkapkan segala keluh kesahnya.
  2. Menghargai pengalaman hidup lansia dengan mendengarkan mereka mengenang dan menceritakan masa lalunya.
  3. Menjaga komunikasi, hindari perdebatan, dan melibatkan lansia dalam pengambilan keputusan.
  4. Mendukung agar tetap aktif secara fisik maupun kognitif (misal: mengajak beraktivitas dan berolahraga).
  5. Mendorong aktif bersosialisasi dan mengikuti komunitas atau sarana pengembangan diri untuk memahami gejala dan risiko yang akan dialami seiring bertambahnya usia.
  6. Mengenali gejala awal masalah terkait gangguan psikologis dan konsultasi pada professional.