Call Center

0341-561666

Whatsapp

081216207426

Hasil Survei Kebutaan Rapid Assesment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014-2016 menunjukkan bahwa angka kebutaan mencapai 3% dan katarak sebagai penyebab kebutaan tertinggi sebesar 81%.

 

Katarak merupakan keruhnya lensa mata yang disebabkan karena kongenital/bawaan, degenatif (usia tua), cedera yang melukai struktur lensa mata, komplikasi akibat penyakit lain seperti diabetes mellitus, atau pemakaian obat steroid tetes mata dalam jangka panjang.

 

Tanda katarak: Penglihatan buram seperti tertutup kabut yang dirasakan perlahan.

 

 

Pencegahan katarak:

  1. Periksa mata ke dokter spesialis mata secara teratur, supaya katarak dan penyakit lain di mata dapat terdeteksi lebih awal.
  2. Berhenti merokok. Dari hasil penelitian, orang yang merokok 15 batang rokok per hari memiliki risiko lebih besar untuk dilakukan operasi katarak.
  3. Mengkonsumsi makanan bergizi seperti buah dan sayur.
  4. Rutin kontrol untuk penyakit sistemik (bila ada).
  5. Menggunakan kacamata gelap apabila terpapar sinar matahari.
  6. Tidak minum alkohol.
  7. Obat-obatan untuk mencegah supaya kekeruhan lensa tidak progresif, baik tetes mata maupun obat minum dengan kandungan:

        - Penghambat aldose reduktase.

        - Anti inflamasi non steroid.

        - Agen yang bereaksi terhadap glutation.

        - Obat-obatan yang mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan.

 

Pemeriksaan pasien katarak:

  1. Tajam penglihatan.
  2. Pemeriksaan slit lamp.
  3. Pemeriksaan funduskopi.
  4. Pemeriksaan USG mata.

 

Terapi Katarak:

  1. Tahap awal bisa menggunakan kacamata.
  2. Operasi sesuai pertimbangan dokter spesialis mata, apabila kekeruhan lensa sudah memadai untuk dilakukan tindakan operasi.