Hasil Survei Kebutaan Rapid Assesment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014-2016 menunjukkan bahwa angka kebutaan mencapai 3% dan katarak sebagai penyebab kebutaan tertinggi sebesar 81%.
Katarak merupakan keruhnya lensa mata yang disebabkan karena kongenital/bawaan, degenatif (usia tua), cedera yang melukai struktur lensa mata, komplikasi akibat penyakit lain seperti diabetes mellitus, atau pemakaian obat steroid tetes mata dalam jangka panjang.
Tanda katarak: Penglihatan buram seperti tertutup kabut yang dirasakan perlahan.
Pencegahan katarak:
- Periksa mata ke dokter spesialis mata secara teratur, supaya katarak dan penyakit lain di mata dapat terdeteksi lebih awal.
- Berhenti merokok. Dari hasil penelitian, orang yang merokok 15 batang rokok per hari memiliki risiko lebih besar untuk dilakukan operasi katarak.
- Mengkonsumsi makanan bergizi seperti buah dan sayur.
- Rutin kontrol untuk penyakit sistemik (bila ada).
- Menggunakan kacamata gelap apabila terpapar sinar matahari.
- Tidak minum alkohol.
- Obat-obatan untuk mencegah supaya kekeruhan lensa tidak progresif, baik tetes mata maupun obat minum dengan kandungan:
- Penghambat aldose reduktase.
- Anti inflamasi non steroid.
- Agen yang bereaksi terhadap glutation.
- Obat-obatan yang mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan.
Pemeriksaan pasien katarak:
- Tajam penglihatan.
- Pemeriksaan slit lamp.
- Pemeriksaan funduskopi.
- Pemeriksaan USG mata.
Terapi Katarak:
- Tahap awal bisa menggunakan kacamata.
- Operasi sesuai pertimbangan dokter spesialis mata, apabila kekeruhan lensa sudah memadai untuk dilakukan tindakan operasi.